Rabu, 25 September 2019

Tangisan Negeri Bumi Pertiwi

"Tangisan Negeri Bumi Pertiwi"
Karya : Yohana Restu Wilistia


Negeri masyur nan permai, kini membungkuk dan kelu...
Negeri yang dulu dipuja-puja bangsa kini mulai rapuh...
Asap berkeliat kabut membayangi belahan bumi pertiwi...
Tangis dan keluh kesah kian terdengar begitu parau...
Dentingan bunyi suara peperangan di pelbagai daerah mulai mencekam...
Persatuan dan kesatuan bangsa mulai rapuh...
Saling membenci antar suku...
Saling mencibir antar umat...
Saling menghakimi sendiri...
Saling bentrok sana sini...
Sungguh malang nasib bumi pertiwi yang mashyur nan permai ini...
Tak ada lagi kedamaian dan persatuan bangsa lagi...
Hanya ada berkecambuk deru perang di sana sini...
Entah kapan ini semua kan berakhir...
Entah sampai kapan generasi anak bangsa saling membenci satu sama lain...
Entah sampai kapan ada perdamaian dan keasrian seperti sediakala... 

Jatuh Untuk Bangkit

"Jatuh Untuk Bangkit Kembali "
Karya : Yohana Restu Wilistia

Mungkin saat ini kita berada di bawah, namun suatu saat kita akan menjadi yang diatas...
Berlari lah sejauh angan ingin berlari...
Kejarlah setiap angan ingin menggapai impian...
Jika engkau terjatuh cobalah untuk bangkit dan kembali berlari...
Jangan hiraukan sekelilingmu...
Anggap lah mereka sedang menguji mu sebagai tolak ukur sejauh mana perjuangan yang engkau lalui...
Terjatuh....
Bangkit lah lagi...
Lelah...
Jangan pernah sesekali patah semangat...
Yakin kan lah hatimu bahwa tujuan mu sudah di ambang mata...
Kokohkan diri dan iman bahwa semuanya akan baik-baik saja...
Ya kita pasti bisa bila ada tekad dan niat yang kuat...

Duka Hati Lara Ayah

"Duka Hati Lara Ayah"
  Karya : Yohana Restu Wilistia


Ayah...
Dalam keheningan sikapmu, engkau banyak menyimpan duka lara...
Engkau terlihat tersenyum namun batin mu menangis...
Banyak beban yang engkau pikul selama ini...
Ayah...
Aku merindukan tawa dan senyumanmu yang seperti sediakala...
Ayah...
Lupakan lah semua beban duka laramu...
Ampunilah dirinya, putri mu yang durhaka itu...
Mungkin sudah takdir jalan hidupnya seperti itu...
Ayah...
Masih ada aku disini, putri kecil mu yang manja...
Walaupun diriku tak semembanggakan seperti dirinya...
Namun aku sangat menyayangimu ayah...

Bila Fajarku Berlalu

             "Bila Fajarku Berlalu"             Karya : Yohana Restu Wilistia Bila fajarku telah berganti petang Bila sen...